KEDIRI - Bulan November menuju puncak musim penghujan di Indonesia. Bagi Persik Kediri ini menjadi tantangan bagaimana mensiasati perubahan iklim ini tak mengganggu rutinitas latihan.
BRI Super League 2025/26 rehat cukup lama karena agenda FIFA Matchday 10-18 November ini. Namun semua tim, termasuk skuat Macan Putih, tetap menjalani latihan agar performa tetap terjaga di kompetisi.
Pelatih Persik Kediri, Ong Kim Swee, pun punya rencana mengubah jam latihan Ezra Walian dkk. sesuai kondisi cuaca di Kota Kediri.
"Kita punya waktu sekitar sepuluh hari sebelum tandang lawan Persija. Ini pertandingan penting yang harus disiapkan matang. Tentu saja kaitannya dengan waktu latihan. Saya ingin majukan jam latihan agar tak terganggu hujan," katanya.
Berlatih di bawah guyuran hujan, lanjut arsitek asal Malaysia ini, punya dampak banyak. Selain program tak bisa berjalan ideal juga kemungkinan hujan berakibat pemain yang mengalami sakit.
"Kita butuh semua pemain dalam kondisi fit. Kita akan diskusi dan memutuskan apakah latihan dilakukan pagi hari atau tetap sore. Kita akan amati prakiraan cuaca harian Kota Kediri. Waktu mana yang cocok untuk latihan," ujarnya.
Usai laga terakhir Persik Kediri imbang dengan Persebaya Surabaya 1-1 di Gresik, para pemain diliburkan selama tiga hari.
"Saya lihat semua pemain tampak fresh habis libur. Kita harus atur kondisi fisik dan psikis pemain agar terus bugar serta gembira di latihan dan pertandingan. Apalagi kita akan menghadapi tim kuat Persija," tuturnya.