SEMARANG – Tak perlu menunggu waktu yang lama untuk PSIS Semarang berburu pelatih kepala baru usai menyudahi kontrak pelatih kepala sebelumnya, Ega Raka. Terkini, manajemen Laskar Mahesa Jenar menunjuk Jafri Sastra sebagai pelatih kepala baru yang akan memimpin tim pada lanjutan kompetisi Pegadaian Championship 2025/26.
Jafri Sastra sendiri bukan nama baru bagi PSIS. Pelatih yang saat ini sudah memiliki lisensi AFC Pro itu sempat menjadi pelatih kepala PSIS pada tahun 2018 sampai 2019 silam.
CEO PSIS, Datu Nova Fatmawati menerangkan bahwa Jafri Sastra diharapkan mampu memberi warna baru bagi PSIS dalam melanjutkan perjuangannya di kompetisi Pegadaian Championship 2025/26.
“Setelah melalui beberapa pertimbangan, kami akhirnya memilih coach Jafri Sastra sebagai pelatih kepala. Coach Jafri diharapkan mampu memberikan warna baru bagi PSIS dan harapan baru untuk membawa PSIS lebih baik,” ujar Datu Nova pada Jumat (21/11) sore.
Setelah ini, proses evaluasi juga akan belum berhenti. Seperti menjelang bursa transfer 10 Januari mendatang, manajemen akan berkoordinasi dengan pelatih untuk mendatangkan pemain berkualitas demi menyelamatkan PSIS.
“Setelah ini kami akan berkoordinasi dengan pelatih untuk pemain mana saja yang cocok bagi PSIS di bursa transfer 10 Januari nanti,” ucap Datu lagi.
Sebelumnya, PSIS resmi memberhentikan pelatih kepala Ega Raka pada Rabu (19/11) malam. Keputusan ini diambil usai Mahesa Jenar kembali menelan kekalahan di laga pekan ke-11.
Pada laga yang berlangsung di Stadion Jatidiri, Semarang, Selasa (18/11) malam, PSIS kalah dari Persipura Jayapura dengan skor telak 0-4. Keputusan berpisah dengan sang pelatih kepala yang sempat menjadi caretaker PSIS itu diambil karena hasil evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh manajemen baru tim PSIS.
Datu Nova Fatmawati sendiri adalah CEO baru PSIS usai pergantian dari manajemen lama. Sebelumnya CEO PSIS adalah Yoyok Sukawi yang sudah melepas 74,2 persen saham PT Mahesa Jenar Semarang selaku operator PSIS.
Datu Nova Fatmawati sendiri menegaskan target penting setelah kedatangannya adalah menyelamatkan PSIS dari ancaman degradasi ke Liga 3. Dia menyebut langkah penting yang akan dilakukan adalah perombakan besar-besaran, khususnya di materi pemain.
Saat ini PSIS masih terbenam di dasar klasemen alias masih betah di zona merah degradasi. PSIS masih belum juga mampu bangkit untuk mencatat kemenangan.
Bahkan PSIS sudah mencatat sembilan kekalahan dari 11 laga yang sudah dijalani. Dari 11 laga yang sudah dijalani, PSIS hanya mampu mencatat dua poin saja.