SLEMAN - Gelandang serang Persebaya Surabaya, Francisco Rivera, tidak bisa menutupi kebanggaannya usai laga dramatis pada pekan ke-10 BRI Super League 2025/26 melawan PSBS Biak.
Laga berakhir imbang 0-0 di Stadion Maguwoharjo Sleman, Jumat (24/10) sore. Meski tim harus bermain dengan sembilan pemain, Persebaya tetap mampu menahan gempuran lawan selama 60 menit.
“Siapa pun yang bermain sepak bola tahu betapa sulitnya bermain dengan sembilan pemain. Jadi saya sangat bangga dengan semua rekan satu tim saya,” ujar pemain asal Meksiko itu.
Menurutnya, hasil imbang ini tidak sepenuhnya mengecewakan karena laga berjalan sangat sulit tetapi kondisi di lapangan tidak memungkinkan.
"Kami bekerja sangat keras. Saya ingin memberi selamat kepada semua rekan saya,” imbuhnya.
“Kami ingin tiga poin. Tapi dengan sembilan orang, itu sangat sulit. Kami tidak puas dengan hasilnya, tapi kami berjuang,” tambahnya.
Hal tersebut menunjukkan bagaimana ikatan emosional antara pemain semakin kuat dari hari ke hari. Apalagi di tengah tekanan hebat dari PSBS, penjaga gawang Ernando Ari tampil heroik melakukan penyelamatan gemilang di bawah mistar.
“Saya sangat bangga menjadi seorang Persebaya,” kata Francisco Rivera.
Sementara itu atas kehilangan dua pemain di babak pertama, Leo Lelis mendapat kartu merah pada menit ke-31 dan Mikael Tata yang diusir wasit usai menerima kartu kuning kedua di menit ke-44.
Pelatih Persebaya Eduardo Perez bersikap profesional dan tidak membicarakan wasit yang memimpin pertandingan.
“Yang jelas, saya bangga luar biasa pada pemain saya. Anda tidak bisa percaya kekuatan mereka bermain dengan sembilan pemain dan tetap fokus hingga akhir.”
Dengan hasil ini, tetap berada di posisi ke-9 klasemen sementara BRI Super League 2025/26 dengan perolehan 11 poin.